berita

Internasional
Iran Selundupkan
Senjata ke Irak
WASHINGTON,
KOMPAS.com - Militer Iran
menyelundupkan mesiu-
mesiu baru ke sekutunya
di Irak dan Afganistan
dalam bulan-bulan
belakangan ini demi
mempercepat penarikan
pasukan Amerika Serikat
dari negara-negara itu,
lapor harian The Wall
Street Journal, Jumat.
Harian itu, yang mengutip
pernyataan para pejabat
AS yang tidak disebutkan
namanya, memberitakan
bahwa Korps Pengawal
Revolusi Islam telah
memasok sekutu-
sekutunya dengan
proyektil roket guna
membunuh pasukan AS.
Para pejabat itu
mengatakan, Iran juga
mengirim roket-roket jarak
jauh ke Taliban di
Afganistan, yang dapat
meningkatan kemampuan
tempur kelompok
gerilyawan itu untuk
menghantam posisi-posisi
pasukan koalisi dan AS dari
jarak yang lebih aman.
"Saya kira mungkin
kelompok-kelompok yang
didukung Iran itu akan
terus melancarkan
serangan hebat," kata
Mayjen James Buchanan,
juru bicara militer AS di Irak
kepada harian itu. "Tetapi
senjata-senjata itu tidak
akan menghalangi kami
melakukan segala sesuatu
yang kami dapat bantu
pada pasukan keamanan
Irak."
Aksi kekerasan
menewaskan lebih banyak
warga Irak bulan lalu
dibandingkan bulan-bulan
sebelumnya sejak
September, demikian
menurut data yang
disiarkan, Jumat. Data
yang dihimpun kementerian
kesehatan, kementerian
dalam negeri, dan
kementerian pertahanan
menunjukkan, 155 warga
sipil, 27 polisi dan 39
tentara tewas dalam
serangan-serangan bula
lalun. Angka itu 34 persen
lebih banyak dari 117
orang yang tewas Mei.
Pemerintah Baghdad
menyalahkan Al Qaeda
atas sebagian besar dari
total kroban tewas di Irak
bulan lalu, sementara
militer AS menuduh
kelompok-kelompok garis
keras Syiah yang didukung
Iran terlibat dalam
serangan-serangan yang
menewaskan 14 tentara
AS itu. Mayoritas serdadu
AS yang tewas Juni akibat
serangan-serangan roket
terhadap pangkalan-
pangkalan militer atau oleh
bom-bom yang ditargetkan
pada konvoi-konvoi
mereka. Jumlah korban
tewas bulan lalu adalah
tertinggi sejak Juni 2008,
ketika 23 tentara AS
tewas, pada saat pasukan
AS terlibat langsung dalam
pertempuran melawan
kelompok-kelompok
perlawanan.
Editor: Egidius Patnistik
Sumber : ANT, AFP