Home » , , , » budidaya cabe / cabai

budidaya cabe / cabai

Posted by HinzArt
WA'SIHIN BLOG'S "coretan seorang blogger kampung", Updated at: 17.07.00

Posted by HinzArt on Rabu, 01 Mei 2013

1.Cultivar / Varietas.
Hot chili , Hot
beauty ,
Prabu , Marathon ,
Gada, dan masih
banyak lagi jenisnya.
2.Persemaian
Penyemaian benih.
Benih cabe di
rendam dengan air
sekitar 18 jam, lalu
tiriskan dan bungkus
rapat
dengan kertas atau
tissue untuk
menjaga
kelembaban ,
pembukus setengah
basah.
2 – 3 hari buka
pembukus, dan
pindahkan benih
cabe ke media semai
satu persatu.
Media semai
campuran tanah dan
pupuk kandang
matang dengan
perbandigan 1 : 1
atau 2 :
1.masukan ke
polibag
plastic.Setelah benih
cabe di tanam 0,5 –
1 cm .lalu
siram air dengan
gembor
penyiraman,dan
tutup dengan daun
pisang untuk
menjaga
kelembaban ,
lihat kalau sudah
benih mulai tumbuh
buka daun penutup
dan siram
pagi dan
sore.Untuk
mencegah gangguan
cendawan , semprot
persemaian dengan
fungisida Starmyl
25WP dan Victory
80WP. Atau dengan
fungisida lainya
Untuk mencegah
gangguan hama,
persemaian di
semprot dengan
insektisida Winder
100ec dengan
konsentrasi 0,5 cc/
liter
3. Pengolahan lahan.
Tanah di cangkul
atau di bajak dan
buat bedengan /
guludan berukuran
1,2m , tinggi
bedengan / guludan
sekitar 30 cm , dan
jarak antar
bedengan 60 cm
Pemupukan dasar
taburi di atas
bedengan / guludan
sekitar 20 ton / ha.
Pupuk kandang ,
atau campuran
pupuk makro Urea
199 kg + TSP 311 kg
+ KCL 90 kg / ha.
( Rekomendasi pupuk
untuk tanaman cabe
pada tanah Mineral
dengan tingkat
kandungan P dan K
sedang ).
Bila tanah terlalu
masam taburi kapur
atau dolomite
sekitar 100 – 120
ton /ha,
sampai PH tanah
6 – 6,5 , kemudian
diaduk.
Rapikan kembali
bedengan / guludan
dan tutup dengan
mulsa plastic hitam
perak dan kunci
mulsa plastik agar
tidak sobek jika
terbawa angin.
4.Penanaman.
Lubangi mulsa
plastic dengan
diameter 10 cm.
dengan jarak tanam
yang di pakai
sistim double row
( dua baris tanaman )
per bedengan
dengan jarak 60 cm
x 50 cm
Sebelum
penanaman di
lakukan ,bedengan di
siram atau di lep
(jawa )
Penanaman di
lakukan pada bibit
yang sudah berumur
4 -5 minggu, atau
sudah mem
punyai daun 3 –
5 helai .
Pemindahan
tanaman dilakukan
dengan hati – hati
jangan sampai akar
atau daunya rusak,
dengan satu lubang
tanam di isi satu
bibit.( buka plastic
polibag). Setelah
selesai penanaman
siram atau kocor
dengan air agar
tanaman tidak layu /
cepat tumbuh.
5. Pemeliharaan.
Penyulaman di
lakukan satu minggu
setelah tanam, pada
tanaman yang tidak
sehat per
tumbuhanya
dengan bibit baru
yang sehat dan umur
kira2 sama.
Tancapkan lanjaran
atau ajir 7 hari
setelah tanam,
dengan jarak sekitar
5 -10 cm dari
batang tanaman
dengan kedalaman
20 -30 cm ke dalam
tanah.(lanjaran / ajir
terbuat
dari bambu
dengan panjang 1 m
-1,2 m ).Ikat
tanaman pada
lanjaran pada
umur15
hari setelah
tanam dengan tali
rafia.
Wiwil atau buang
semua tunas di
bawah cabang
pertama dan bunga
yang pertama dan
kedua .Cabang
selanjutnya dan
bunga cabang ke 3 di
pelihara.
Hama dan penyakit.
Ulat tanah ( Agrotis
ipsilon )
Biasanya menyerang
tanaman cabe yang
baru di pindah
tanam, dengan
memotong batang
utama pohon hingga
roboh , bahkan
sampai putus. Untuk
pencegahanya
lakukan
penyemprotan
insektisida Direct 25
ec dengan konsetrasi
0,4 cc / liter atau
dengan insektisida
Raydok 28 ec dengan
konsentrasi 0,25 –
0, 5 cc / liter, sehari
sebelum tanam.
Ulat grayak
( spodoptera litura ).
Biasanya menyerang
daun, buah dan
tanaman yang masih
kecil. Untuk
pengendalianya
dianjurkan
penyemprotan di
sore hari atau malam
hari dengan
insektisida biologi
Turex WP bergantian
dengan insektisida
Raydok 28 ec atau
insektisida Direct 25
ec.
Lalat buah ( dacus
verugenius ).
Gejala awalnya buah
cabe berlubang kecil,
kulit buah
menguning, dan
kalau di belah biji
cabe berwarna
coklat kehitaman
dan pada akhirnya
buah rontok.
Untuk pencegahan
dan pengendalianya
dengan membuat
perangkap dengan
sexferomon atau
dengan
penyemprotan
insektisida Winder
100ec dengan
konsentrasi 0,5 -1
cc / liter, bergantian
dengan insektisida
Promectin 18ec
dengan konsetrasi
0,25 – 0,5 cc / liter
atau dengan
insektisida Cyrotex
75sp dengan
konsentrasi 0,3 -0,6
g / liter.
Tungau ( mite ).
Biasanya menyerang
tanaman cabe
hingga daun
berwarna
kemerahan ,menggulung
keatas, menebal
akhirnya rontok.
Untuk pengendalian
dan pencegahanya
lakukan
penyemprotan
dengan akarisida
Samite 135EC
dengan konsentrasi
0,25 -0,5 ml / liter
air, bergantian
dengan insektisida
Promectin 18 ec
dengan konsentrasi
0,25 – 0,5 cc / liter.
Thrips.
Apabila menyerang
daun, daun akan
berwarna bercak
keperakan dan
menggulung ke
dalam, keriting, dan
rontok, bunga akan
mongering dan
rontok.
Untuk pengendalian
dan pencegahan
lakukan
penyemprotan
dengan insektisida
Winder 25WP dengan
konsetrasi 5 – 10
gr / liter, atau
dengan insektisida
Winder 100 EC
dengan konsentrasi
6 – 10 ml / liter air,
bergantian dengan
insektisida
Promectin 18 ec
dengan konsentrasi
0,25 – 0,5 cc / liter.
Puru akar
( Nematoda ).
Merupakan
organisme
pengganggu
tanaman yang
menyerang daerah
perakaran tanaman
cabe. Jika tanaman
terserang maka
transportasi bahan
makanan terhambat
dan partumbuhan
tanaman terganggu,
selain itu kerusakan
akibat puru akar
( nematode ) ini
dapat memudahkan
bakteri masuk dan
mengakibatkan layu
bakteri. Pencegahan
yang efektif adalah
menanam varietas
cabe yang tahan
terhadap puru akar
ini , dan melakukan
penggiliran tanaman.
Dan apabila lahan
yang di tanami
daerah endemic,
pemberian
nematisida dapat di
berikan bersamaan
dengan pemupukan.
Anthracnosa buah. /
patek.
Gejala awalnya kulit
buah akan tampak
mengkilat
selanjutnya akan
timbul bercak hitam
yang kemudian
meluas dan akhirnya
membusuk.
Untuk
pengendalianya
semprot dengan
fungisida Kocide54
WDG dengan
konsentrasi 1 – 2
g / liter air,
bergantian dengan
fungisida Victory
80wp dengan
konsentrasi 1 – 2
g / liter air.
Phitopthora.
Gejalanya bagian
tanaman yang
terserang terdapat
bercak coklat
kehitaman dan
kelamaan
membusuk. Penyakit
ini menyerang
tanaman cabe pada
daun, batang
maupun buah.
Pengendalianya
adalah menyemprot
tanaman dengan
fungisida Kocide 77
wp dengan dosis 1,5
-3 kg/ha. Bergantian
dengan fungisida
victory 80 wp
dengan konsentrasi
2 -4 g / liter air di
campur dengan
fungisida sistemik
Starmyl 25 wp
dengan dosis 0,8 – 1
g / liter.
Rebah semai
( dumping off).
Penyakit ini biasanya
menyerang tanaman
saat di persemaian.
Penyebabnya
jamur / phitium sp,
untuk pencegahan
lakukan
penyemprotan
dengan fungisida
sistemik Starmyl 25
wp saat di
persemaian dan saat
pidah tanam dengan
konsentrasi 0,5 – 1
g/ liter.
Layu bakteri / layu
fusarium.
Biasanya mulai
menyerang tanaman
cabe saat fase
generatif. Untuk
mencegahnya
dianjurkan
penyiraman Kocide
77 wp pada lubang
tanam dengan
konsentrasi 5 g /
liter,mulai saat
tanaman menjelang
berbunga dengan
interval 10 -14 hari.
Bercak daun.
Disebabkan oleh
cendawan / jamur
cercospora capsici.
Gejalanya berupa
bercak bercicin,
berwarna putih pada
tengahnya dan
coklat kehitaman
pada tepinya.
Pencegahanya
semprot dengan
fungisida Kocide 54
WDG dengan
konsentrasi 1,5 – 3
g / liter, bergantian
dengan fungisida
Victory 80 wp
dengan konsentrasi
2 -4 g / liter, dengan
interval 7 hari.
Penyakit mozaik
virus.
Saat ini belun ada
pestisida yang
mampu
mengendalikan
penyakit ini.
Dan sebagian
tindakan
pencegahan dapat di
lakukan
pengendalian
terhadap hewan
pembawa virus
tersebut yaitu
aphids.
Aphids.
Gejalanya daun akan
menggulung ke
dalam, keriting ,
menguning, dan
rontok.
Untu pencegahanya
dan pengendalianya
lakukan
penyemprotan
dengan insektisida
Winder25 wp,
dengan konsentrasi
5 – 10 gr/ liter air ,
atau dengan Winder
100 ec 6 – 10 ml /
liter, bergantian
dengan insektisida
Promectin 18 ec
dengan konsentrasi
0,25 -0,5 cc / liter.
Pencegahan dan
pengedalian hama.
Pengendalian hama atau
penyakit bila perlu
saja, yaitu bila
terlihat gejala ada
serangan atau
penyakit. Untuk
tindakan preventif
lakukan
penyemprotan 1 -2
kali seminggu
setelah tanam,
dengan pestisisida ,
insektisida ,atau
fungisida secara
bergantian dengan
dosis sesuai anjuran
diatas.
Pemupukan
susulan atau
tambahan.
Pemberian pupuk
susulan di lakukan
pada :
2 minggu setelah
tanam dengan
campuran pupuik
makro Urea 75 kg +
TSP 34
Kg / ha.
4 minggu setelah
tanam Urea 75 kg +
TSP 34 kg / ha.
6 minggu setelah
tanam Urea 75 kg +
TSP 34 kg /ha.
8 minggu setelah
tanam Urea 75 kg +
TSP 34 kg /ha. Atau
pakai pupuk
majemuk NPKdengan
waktu 2, 4 , 6 , 8
minggu setelah
tanam 100 kg –
200 kg/ ha.
Dengan cara di tebar
di sekeliling tanaman
5 – 10 cm dari
batang tanaman ,
atau di kocorkan
pakai air.
Penyiangan di
lakukan 2 – 3
minggu sekali
setelah tanam jika
ada gulma yang
mengganggu atau
sesuai dengan
pertumbuhan gulma.
Pengairan /
penyiraman.
Dilakukan
dengan system
furrow, yaitu dengan
mengairi parit saat
tanaman beru
mur 10 hari
setelah tanam, atau
di sesuaikan dengan
kelembaban tanah.
Air
jangan sampai
menggenangi
bonggol batang
tanaman terlalu
lama. Karena
tanaman cabe
tidak tahan dengan
terlalu banyak air .
7. Panen dan pasca
panen.
Panen pertama di
lakukan mulai 9
minggu setelah
tanam, dan panen
berikutnya setiap 5
-7 hari sekali.
Buah yang sudah di
panen segera di
sortir ( di pisahkan )
sesuai
dengan pesanan
pasar. Dengan
penerapan teknologi
budidaya,
penanganan pasca
panen yang benar
dan tepat serta
penggunaan benih
yang
tahan hama penyakit
dapat meningkatkan
produksi cabe yang
maksimal.

Share This Post :

2 balasan artikel:

selalu gunakanlah bahasa yang baik dan benar untuk berkomentar di blog ini. komentar yang mengandung material melanggar hukum dan agama akan admin hapus.

.
cah ndeso yang penting kreatif www.bocahserang.blogspot.com
untuk donasi demi kemajuan blog silahkan klik link ini => DONASI

------TERIMA KASIH------

 
Copyright © 2015 WA'SIHIN BLOG'S "coretan seorang blogger kampung". All Rights Reserved
Template Johny Wuss Responsive by Creating Website and HINZHACK-BLOG