Home » , , , » budidaya kubis /kobis /kol organik

budidaya kubis /kobis /kol organik

Posted by HinzArt
WA'SIHIN BLOG'S "coretan seorang blogger kampung", Updated at: 16.29.00

Posted by HinzArt on Rabu, 01 Mei 2013

FASE PRA TANAM
1. Syarat tumbuh
- Tanaman dapat
ditanam sepanjang
tahun
- Tumbuh dan
berproduksi dengan
baik pada ketinggian
800 m d.pl. ke atas,
curah hujan hujan
cukup dan
temperatur udara
15o – 20o C.
- Jenis tanah yang
dikehendaki gembur,
bertekstur ringan
atau sarang serta pH
6 – 6,5.
2. Pengelolaan Tanah
dan Air
- Bersihkan gulma
dan sisa-sisa
tanaman untuk
menekan serangan
penyakit terbawa
tanah seperti akar
bengkak, busuk
lunak, rebah semai,
dll. dengan cara
dicabut dan
dikumpulkan lalu
dibakar atau bisa
dijadikan kompos
- Jangan menanam
tanaman kubis-
kubisan secara terus
menerus dan
lakukan pergiliran
tanaman
- Gunakan pupuk
organik (SUPER NASA)
, khususnya di musim
kemarau untuk
meningkatkan
efisiensi penggunaan
air
3. Persiapan Lahan
- Lahan dicangkul
dan dibajak sedalam
20-30 cm
- Berikan Dolomit
atau CAPTAN kira-
kira 2 ton/ha jika pH
<>FASE PERSEMAIAN
- Media persemaian
terdiri dari campuran
tanah dan pupuk
kandang (kompos)
halus dengan
perbandingan 1:1
dan ditambah 100 gr
(1 sachet)- – –
Natural GLIO untuk
25 kg pupuk kandang
- Benih direndam
dalam air hangat +
POC NASA dosis 2 cc/
lt air selama 0,5 – 1
jam lalu diangin-
anginkan
- Sebarkan benih
secara merata dan
teratur lalu ditutup
daun pisang selama
3-4 hari
- Semprotkan POC
NASA seminggu
sekali dengan dosis 3
tutup/tangki
- Lakukan
penyiraman setiap
hari dengan gembor
- Persemaian dibuka
setiap pagi sampai
jam 10.00 dan sore
mulai pukul 15.00
- Amati bibit kubis
yang terserang
penyakit tepung
berbulu
(Peronospora
parasitica) atau ulat
daun pada daun
pertama, dipetik dan
dibuang daun yang
terserang
FASE TANAM
1. Jarak tanam
Jarak tanam jarang
70 x 50 cm atau
jarak tanam rapat 60
x 50 cm
2. Bibit
Bibit yang telah
berumur 3 – 4
minggu memiliki 4 –
5 daun siap ditanam
3. Pemupukan
Pupuk dasar
diberikan sehari
sebelum tanam
dengan dosis 250 kg/
ha TSP, 50 kg/ha
Urea, 175 kg/ha ZA
dan 100 kg/ha KCl.
Pupuk dasar
dicampur secara
merata lalu diberikan
pada lubang tanam
yang telah diberi
pupuk kandang,
kemudian ditutup
kembali dengan
tanah.
4. Cara tanam
- Buat lubang tanam
dengan tugal sesuai
jarak tanam
- Pilih bibit yang
segar dan sehat
- Tanam bibit pada
lubang tanam
- Bila bibit disemai
pada bumbung daun
pisang langsung
ditanam bersama
bumbungnya
- Bila bibit disemai
pada polybag plastik,
keuarkan bibit dari
polibag lalu baru
ditanam
- Bila disemai dalam
bedengan ambil bibit
beserta tanahnya
sekitar 2-3 cm dari
batang sedalam 5 cm
dengan solet (sistem
putaran)
- Setelah ditanam,
siram bibit dengan
air sampai basah
- Kubis dapat
ditumpangsarikan
dengan tomat
dengan cara tanam :
2 baris kubis 1 baris
tomat. Tomat
ditanam 3 atau 4
minggu sebelum
kubis
FASE PRA
PEMBENTUKAN KROP
(0 – 49 HARI )
- Penyiraman
dilakukan tiap hari
pada pagi atau sore
hari
- Pemupukan susulan
dilakukan pada umur
28 hari dengan dosis
50 kg/ha Urea, 175
kg/ha ZA dan 100 kg/
ha KCl
- Penyemprotan POC
NASA 3 – 4 tutup/
tangki ditambah
HORMONIK 1-2 tutup/
tangki dilakukan
setiap 1 minggu
sekali.
- Penyiangan
(penggemburan dan
pembubunan tanah)
dilakukan pada umur
2 dan 4 minggu
- Perempelan cabang
atau tunas-tunas
samping dilakukan
seawal mungkin
supaya
pembentukan bunga
optimal
- Hama yang
menyerang pada
fase ini antara lain
Ulat tanah (Agrotis
ipsilon Hufn.), Ulat
daun kubis (Plutella
xylostella L.), Ulat
krop kubis
(Crocidolomia
binotalis Zell.), Ulat
krop bergaris (Hellula
undalis F.)
- Lakukan
pengamatan tiap
minggu sekali
terhadap hama-
hama tersebut mulai
kubis umur 13 hari.
Populasi tertinggi
terjadi pada awal
musim kemarau
- Cara pengendalian;
kumpulkan dan
musnah secara
mekanik, sanitasi
lingkungan.
- Tanaman muda
yang mati karena
penyakit rebah
kecambah
(Rhizoctonia solani
Kuhn.) dicabut,
kemudian disulam
dengan tanaman
baru yang sehat,
tambahkan Natural
GLIO pada lubang
tanam.
FASE PEMBENTUKAN
CROP ( 50 – 90 HARI )
- Penyiangan secara
manual dengan
tangan perlu
dilakukan sampai
kira-kira satu
minggu sebelum
panen
- Lakukan
pengamatan lebih
intensif terhadap
hama yang merusak
berat pada fase ini
yaitu; Ulat Daun Kubis
(P. xylostella) dan
Ulat krop kubis (C.
binotalis), biasanya
Pebruari Maret
- Serangan hama
menjelang panen
tidak perlu
dikendalikan (secara
kimia)
PANEN DAN PASCA
PANEN
- Kubis dipanen
setelah berumur 81-
105 hari
- Ciri-ciri kubis siap
panen bila tepi daun
krop terluar pada
bagian atas krop
sudah melengkung
ke luar dan
berwarna agak ungu,
krop bagian dalam
sudah padat.
- Pada saat panen
diikursertakan dua
helai daun hijau
untuk melindungi
krop
- Jangan sampai
terjadi memar atau
luka
- Amati penyakit
Busuk Lunak
(Erwinia carotovora)
dan Busuk Hitam
(Xanthomonas
camprestris)
-

Share This Post :

4 balasan artikel:

selalu gunakanlah bahasa yang baik dan benar untuk berkomentar di blog ini. komentar yang mengandung material melanggar hukum dan agama akan admin hapus.

.
cah ndeso yang penting kreatif www.bocahserang.blogspot.com
untuk donasi demi kemajuan blog silahkan klik link ini => DONASI

------TERIMA KASIH------

 
Copyright © 2015 WA'SIHIN BLOG'S "coretan seorang blogger kampung". All Rights Reserved
Template Johny Wuss Responsive by Creating Website and HINZHACK-BLOG